Rabu, 07 Oktober 2015

SENJATA TRADISIONAL SUMATERA UTARA

Sumatera Utara memiliki bermacam - macam senjata tradisional. Senjata tradisional Sumatera Utara ini dahulu berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri, namun saat ini fungsi tersebut berkembang menjadi
senjata pusaka dan perlengkapan pada upacara adat dan acara kesenian tradisional Sumatera Utara lainnya.

Kali ini serba-tradisional akan membahas  senjata tradisional Sumatera Utara yang dikenal dan masih ada sampai sekarang.

1. Piso Gaja Dompak
Piso Gaja Dompak adalah senjata tradisional Sumatera Utara yang berbentuk pisau yang berfungsi untuk memotong dan menusuk. Senjata Tradisional Sumatera Utara tersebut dikenal Piso Gaja Dompak karena
pada gagang pisau tersebut terdapat ukiran berbentuk gajah.Piso Gaja Dompak dipercaya merupakan pusaka kerjaan Batak dimasa raja Sisingamangaraja I. Sebagai pusaka kerjaan, senjata tradisional
Sumatera Utara ini tidak diperuntukan untuk membunuh, sebagai senjata pusaka Piso Gaja Dompak ini dipercaya memiliki kekuatan supranatural yang akan memberikan kekuatan spiritual kepada pemegangnya.


 2. Tongkat Tunggal Panaluan
Tongkat Tunggal Panaluan ini adalah tongkat sakti yang hanya dimiliki oleh raja batak. Dalam perkembanganya tongkat ini dipegang oleh Ketua adat dan dipergunakan pada saat adanya acara besar, seperti mambukka Huta, acara Horja bius dll. Saat ini tongkat pusaka raja batak ini disimpan di museum Gereja Katolik Kabupaten Samosir.Tongkat Tunggal Panaluan oleh semua sub suku Batak diyakini memiliki
kekuatan gaib untuk: meminta hujan, menahan hujan (manarang udan), menolak bala, Wabah, mengobati penyakit, mencari dan menangkap pencuri, membantu dalam peperangan dan lainnya.


 3.  Hujur Siringis
Hujur siringis adalah senjata tradisional Sumatera Utara berupa tombak yang dipergunakan oleh masyarakat Batak dalam berperang. Hujur Siringis berbentuk tombak kayu yang ujugnya terbuat dari logam yang runcing.


 4.  Piso Silima Sarung
Disebut Piso Silima Sarung karena  didalam 1 sarung  5 buah mata pisau. Di dalam pisau ini berisikan kehidupan manusia, dimana menurut orang batak manusia lahir kedunia ini mempunyai 4 roh, kelima badan (wujud). Maka dalam ilmu meditasi untuk mendekatkan diri kepada Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Esa) harus lebih dulu menyatukan 4 roh, kelima badan.


 5.  Piso Sitolu Sasarung
Piso Sitolu Sasarung adalah pisau yang memiliki 1 sarung didalamnya terdapat 3 buah mata pisau. Pisau ini melambangkan kehidupan orang batak yang menyatu 3 benua. Benua atas, benua bawah dan benua tonga,
Juga melambangkan agar Debata Natolu, Batara Guru merupakan kebijakan, Batara Sori merupakan keimanan dan kebenaran Batara Bulan merupakan kekuatan tetap menyertai orang batak dalam kehidupan sehari-hari.


 6.  Piso Karo
 Pisau Karo merupakan senjata tradisional Sumatera Utara yang dibuat sekitar Abad 19 dengan dimensi panjang sekitar 31-55 cm. Pegangan pisau ini terbuat dari kayu, rotan dan gading. Sarungnya ditutupi perak dan suasa.


  7.  Piso Gading
Piso Gading berasal dari Toba dibuat sekitar abad ke-19, yang bahannya terbuat dari kayu, rotan, gading dan memiliki panjang keseluruhan sekitar 66 cm sedangkan panjang pisaunya sekitar 48 cm.


8. Piso Sanalenggam
Piso Sanaleggam merupakan senjata tradisional Sumatera Utara yang memiliki Gagang pisau menggambarkan sosok pria yang matanya dihiasi dengan kepala tertunduk. Menggunakan motif yang melilit atau melingkar dileher. Dibawahnya cincin kuningan dibuat dari kawat yang digulung.


 9. Piso Toba
Piso toba merupakan senjata tradisional Sumatera Utara yang terbuat dari kayu, besi, kuningan. Dibuat sekitar abad - 19.


sumber : http://www.tradisikita.my.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa meninggalkan komentar anda disini.