Anak yang sulung bernama Datu Dalu dan yang Bungsu bernama Sangmaima. Ayah mereka merupakan Orang yang ahli pengobatan dan ahli bela diri atau silat,sang syah memiliki keinginan agar ke 2 putra tersebut mewariskan keahlian yang dimilki sang ayah. Sang ayah mengajarkan ke ahliannya tersebut kepada ke 2 putra tersebut,hingga akhiranya ke 2 anaknya tersebut tubuh menjadi pemuda yang sangat gagah dan pintar mengobati segala macam penyakit dan mereka sangat terkenal akan hal itu di masyarakat sekitar kampung mereka.
Sampai pada Akhirnya Orang Tua dari 2 Anak tersebut pergi ke Hutan untuk mencari Tumbuh-tumbuhan untuk keperluan Pengobatan,Hari sudah mulai Gelap tapi Pasangan tersebut Tidak kunjung keluar dari Hutan,Akhirnya Datu Dalu dan Adiknya memutuskan untuk Pergi mencari Sang Ayah dan Ibu Mereka menelusuri Semak Belukarnya Hutan.Alangkah Terkejutnya 2 Anak tersebut ketika melihat Orang Tuannya telah Tewas di Terkam Harimau di Tengah Hutan.
Akhirnya dengan Perasaan yang sangat Sedih ke 2 Kakak Adik tersebut membawa Mayat Orang Tua Mereka dibawa ke Rumah untuk di Kuburkan,
Setelah Acara Penguburan,Tibahlah Akhirnya mereka harus membagi Harta yang di Tinggalkan Orang Tua Mereka,Pada saat itu juga Kakak Adik tersebut baru Menyadari bahwa Orang Tua Mereka tidak meninggalkan Harta Benda atau Tanah untuk di Wariskan hanya ada Sebuah ''Tombak Pusaka'' .
Dan menurut Adat yang berkembang pada saat itu,Jika ke 2 Orang Tua telah Meninggal,maka Tombak Pusaka jatuh ke Tangan Anak Sulung dan secara Langsung Tombak tersebut diberikan ke pada si Datu Dalu sebagai Anak Sulung,
Pada suatu Hari,Sangmaima Ingin meminjam Tombak tersebut pada Sang Kakak untuk Berburu Babi di Hutan yang sangat Semak Belukar tersebut.
Sangmaima : Kak,Bolehkah Saya meminjam Tombak Pusaka..?
Datu Dalu : Untuk keperluan Apa Dik...?
Sangmaima : Saya Ingin Berburu Babi di Hutan Kak,
Datu Dalu : Baiklah,Tombak ini Saya Pinjamkan padaMu Dik,Tolong di Jaga jangan sampai Hilang...!!!
Sangmaima : Terima Kasih Kak,Saya akan Menjaga dan Merawat Pusaka ini dengan Baik.
Akhirnya Sangmaima pergi ke Hutan setelah Meminjam Tongak Pusaka tersebut kepada Sang Kakak,
Ketika sedang ebrada di Hutan Sangmaima melihat ada Babi yang sedang Berjalan di Depannya,Langsung saja Tanpa Pikir Panjang lagi Dilemparkannya Tomba tersebut ke Arah Babi yang sedang melintas,Breakkkk....!!! Tombak tersebut pun Tepat mengenai Lambung seeokor Babi tersebut (posisi Tombak masih menempel di bagian tubuh Babi),Sangmaima pun Senang bukan kepala melihat Hal itu,Dia pikir pasti Babi tersebut akan Roboh (jatuh),Tapi Apa yang terjadi...??? seekor Babi Hutan tersebut masih sanggup Lari dan pergi ke Semak-semak.
Sangmaima mulai Ketakutan,Takut kalau sampai Tombak tersebut Hilang di Bawa oleh Babi yang Lari tersebut,Sangmaima pun berusaha mencari Babi yang berhasil Lari tersebut ke dalam Semak Belukar Hutan,Tapi Sayang Babi tersebut Tidak di Temukan,
Akhirnya Sangmaima kembali ke Rumah dan memberitahu Kakaknya bahwa Tomba Pusaka tersebut telah Hilang di bawa kabur oleh Seekor Babi.
Sangmaima : Kakak,Maaf....!!!Tombak Pusaka telah Hilang di bawa Kabur seekor Babi ke dalam Semak Belukar Hutan dan Saya tidak Berhasil menemukan Babi tersebut...!!!
Datu Dalu : Saya Tidak ingin Tahu,Kamu harus menemukan Babi tersebut dan mengembalikan Tombak Pusaka Peninggalan Ora Tua Kita padaKu...!!!
Sangmaima : Baiklah Kak,Saya akan mencari Babi tersebut dan mengembalikan Tombak Pusakak kepada Kakak.
Datu Dalu : Sudah jangan banyak bicara,Cepat Cari Babi itu...!!!
Saat itu juga Sangamaima kembali ke Hutan untuk mencari Babi tersebut,Iapun begitu memperhatikan di sekita Hutan tempat Dia menelusi Babi tersebut sambil sesekali memperhatikan Jejak Kaki yang ditinggalkan Babi tersebut,Pada saat Sangmaima terus mencari,Sangmaima menemuka sebuah Labang Besar di hadapannya mirip seperti Gua,dengan Rasa Penasaran Sangmaima memberanikan Diri untuk memasuki Lubang tersebut berharap menemukan seekor Babi yang telah membawa Lari Tombak Pusang Peninggalan Orang Tuannya,
Alangkah terkejutnya Sangmaima ketika Dia berada di Dalam Lubang Besar tersebut Dia melihat Isatana yang sangat Megah dan Indah,
Rasa Penasaran yang sangat Tinggi terus menghantui Sangmaima,Lalu Sangmaima lebih memberanikan Diri untuk terus menelusuri Lubang Besar tersebut,Lebih terkeutnya lagi Sangmaima ketika Dia melihat ada Seorang Wanita Cantik sedang Tergeletak Merintih Kesakitan di atas Pembaringannya,kemudian Sangmaima Menghampiri Wanita Cantik tersebut,Dan Tampaklah sebuah Mata Tombak menempel di Bagian Tubuh Wanita Cantik tersebut,''Sepertinya Tombak tersebut adalah TombakKu yang Hilang'' kata Sangmaima dalam Hati,Dia pun menyapa Wanita Cantik tersebut.
Sangmaima : Hai Wanita Cantik,Siapa Kamu...?
Wanita Cantik : Aku Seorang Putri Raja ang Berkuasa di Istana ini...!!!
Sangmaima : Kenapa Mata Tombak itu berada di TubuhMu...?
Wanita Cantik : Aku adalah Penjelmaan Babi Hutan yang baru saja Kamu Tombak tersebut...!!!
Sangmaima : Maafkan Aku Putri,Sungguh Aku Tidak tau Hal itu...
Wanita Cantik : Tidak Apa-apa,semua telah Terjadi,saat ini Aku hanya berharap Kamu bisa menyembuhkan Luka yang Aku Derita...!!!
Akhirnya Sangmaima berusaha menyembuhkan Luka yang di Derita Putri Penguasa Istana tersebut berbekal Ilmu yang di Wariska Orang Tuannyya Padanya.
Dengan sangat mudah Sangmaima berhasil menyembuhkan Luka Putri dengan menyabut Mata Tombak yang menempel di Bagian Tubuh Putri Cantik tersebut.
Setelah Putri Sembuh dari Lukanya,Akhrinya Sangmaima Permisi kepada Putri untuk kembali ke Rumah dan mengembalikan Tomak yang Hilang kepada Sang Kakak.
Datu Dalu sangat Senang melihat Tombaknya telah kembali,Akhirnya Sang Kakak membuat Acara Adat Pesat Besar-besaran sebagai Ucapan Syukur bahwa Tombaknya telah kembali.
Hal yang sangat di Sayangkan,Datu Dalu tidak mengundang Adiknya di Pesta tersebut.Sehingga Adiknya memutuska untuk mengadakan Pesat Sendiri di Rumahnya,Pesta tersebut dilakukan secara bersamaan dan dengan Waktu yang sama dengan Pesta yang diadakan di kediaman Kakaknya.
Sangmaima pun membuat Pesta yang lebih Meriah debandingkan dengan Kakaknya sampai Sangmaima mendatangkan Seorang Wanita Cantik yang dihiasi bulu seperti Burung ''Ernga'',tentu saja Hal itu membuat Orang lebih banyak Datang ke pesta yang diadakan Sangmaima.Sementara itu Pesta yang diadakan Sang Kakak sangat Sepih oleh Pengunjung.
Akhirnya Sang Kakak berniat meminjam Wanita Cantik yang berhiaskan seperti Burung Ernga tersebut kepada Adiknya Sangmaima,
Datu Dalu : AdikKu,Bolehkan Saya Meminjam Wanita Burung Ernga itu...?
Sangmaima : Tentu saja boleh Kakak,Saya tidak keberatan meminjamkan Hiburan Wanita Burung Ernga ini pada Kakak,Asal Kakak bisa menjaga Wanita Burung Ernga ini Jangan sampai Hilang...!!!
Datu Dalu : Baiklah AdikKu,Saya akan menjaganya dengan Baik.
Setelah Pesta yang dilakukan Sangmaima selesai,maka Sangmaima Mengantarkan Hiburan Wanita Burung Ernga tersebut kepada Kakaknya Datu Dalu yang Pembicaraan Peminjamannya telah dilakukan,
Setelah selesai mengatarkan Hubiran tersebut,Sangmaima Tidak langsung Pulang,melainkan Menyelinap dan Bersembunyi di Langit-langit Atap Rumah Kakaknya,Sangmaima bermaksud menemui Wanita Burung Ernga tersebut dan membicarakan Hal secara sembunyi-sembunyi,Sangmaima pun berhasil melakuan Hal itu.
Sangmaima : Hai Wanita Burung Ernga,,,???Pagi-pagi sekali Kamu harus Pergi dari sini (rumahkakaknya) Tanpa sepengatuhan KakakKu...!!!???Sehingga Kakak mengirah bahwa Kamu telah Hilang.
Wanita Burung Ernga : Baiklah Tuan,Ujar Wanita Burung Ernag tersebut.
Akhirnya Waktunya Tiba,Setelah Pesta yang diadakan di Rumah Datu Dalu selesai berarti Dia harus mengembalikan Hiburan beserta Burung Ernga tersbut kepada Adiknya,
Begitu Terkejutnya Datu Dalu melihat Wanita Burung Ernga tersebut tidak ada di Kamarnya...!!!
Datu Dalu begitu Cemas,karena Tidak berhasil menjaga Wanita Burung Ernga tersebut.
Sampai pada Akhirnya Sangmaima Datang untuk menjemput Hiburan dan Wanita Burung Ernga tersebut.
Sangmaima : Kak,Saya Datang untuk menjemput Hiburan Saya dan Wanita Burung Ernga.
Datu Dalu : Maaf AdikKu,Saya telah menghilangkan Wanita Burung Ernga itu,Tiba-tiba saja Dia Hilang dari Kamarnya.
Sangmaima : Kakak harus menemukan Wanita Burung Ernga tersebut...!!!
Datu Dalu : Bagamana jika Saya Ganti denag Uang Dik...???
Sangmaima menolak Tawaran yang telah diberikan oleh Kakaknya Datu Dalu,Akhirnya Pertengkaran pun terjadi,Pertengkaran antara Kakak dan Adik itu Pum tidak terelakan lagi,Ke 2 nya saling menyerang dengan jurus-jurus yang sama yang telah di wariskan oleh Orang Tuannya.Sihingga perkelahian itu Tampak seimbang,Tidak ada yang kelihatan Menang.
Sementara Sangmaima berniat membalas Serangan Datu Dalu,Lalu Sangmaima mengambil Piring dan dilemparkan ke arak Kakaknya Datu Dalu,Kakaknya pun berhasil menghindar dari lemparang Piring tersebut sehingga Piring tersebut jatuh di Kampung Datu Dalu dan akhinya juga Piring tersebut berubah menjadi Danau yang oleh Masyarakat setempat Danau tersebut diberi Nama Danau Si Pinggan yang dalam Bahasa Batak atau Ucapan dalam Bahasa Bataknya Piring adalah Pinggan
Demikian Kisah Awal Terjadinya Danau Si Losung dan Danau Si Pinggan,cerita ini diambil menurut Cerita yang berkembang di Masyarakat Tapanuli.
Sumber : berandabatak
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa meninggalkan komentar anda disini.