WORLD BATAK COMMUNITY

*Horas Jala Gabe ma Dihita Saluhutna *Horas Tondi Mandingin Pir ma Tondi Matogu,Sayur Matua Bulung *Horas Banta Haganupan,Habonaran do Bona *Majuah-juah Kita Krina *Njuah-juah Mo Banta Karina*

Selasa, 22 September 2015

PAJUMPANG DI FACEBOOK

Godang do luat naung hudalani
Sian sumatera sahat rodi tu papua
Ganjang do tikki naung hublolusi
Lao manjalahi baritam haholongan
Ai ho do cinta pertamakku
Tikki sikkola uju i

Siandonganku dongan husukkuni
Siang tondonghu rodi sian tondong ni tondong hu
Parsumaliman ma ito siholhu
Nunga tung leleng dang jumpang dohot ho
Saep so saep ma rohakku
Namandiori baritam

Hape dinaso panagamanki
Tarbereng au ho difacebook i
Sonang ma rohakki marnida gambarmi
Sombuma sihol hi naung sanga tarsiholi


Naung muli do hape ho hasianku
Tuluat kalimantan i
Horas ma ho ito, tung halak pe nampuna ho
Nunga sonang rohakki
nang pe di facebook pajumpang dohot ho.


                                           https://www.youtube.com/watch?v=c1iC7-JOBc4

Minggu, 20 September 2015

FILM BERTHEMAKAN BATAK YANG LAYAK ANDA TONTON

Suku Batak memiliki keunikan dan kekhasan yang tentunya tidak dimiliki suku-suku lain. Sering kita lihat logat dan cara berbicara orang batak diangkat kedalam layar  telivisi ataupun layar lebar sebagai sesuatu yang unik dan menghibur.
Berikut beberapa film nasional yang sudah tayang di bioskop-bioskop ditanah air yang sumber inspirasinya, thema dan backgroundnya adalah adat istiadat dan budaya suku batak.

 TOBA DREAM

Sinopsis
Berkisah tentang cinta yang kadang tersesat dalam menemukan kebenaran. Sersan Tebe mendidik anak-anaknya seperti pasukan tempur. Ketika Ronggur, anak sulungnya, memberontak, terjadilah konflik mendalam antara keduanya.Sersan Tebe mengandalkan pensiunan tentara dan memilih pulang kampung. Ronggur menolak hidup apa adanya. Ia ingin membuktikan bahwa ayahnya salah. Dengan penuh siasat,
Ronggur menjelma menjadi bos mafia narkoba dan merebut Andini dari yang berasal dari keluarga ningrat. Beruntung ada Kristin, ibunda Ronggur, yang menjadi jembatan antara Sersan Tebe dan Ronggur.

Produser       : Rizaludin Kurniawan
Sutradara      : Benni Setiawan
Penulis          : Benni Setiawan, TB Silalahi
Pemeran       : Vino G Bastian, Mathias Muchus, Marsha Timothy
Tanggal edar :  Thursday, 30 April 2015




LAMARAN

Sinopsis
Karir Tiar Sarigar, pengacara muda ambisius asal Batak, tiba-tiba melejit berkat keberaniannya membela Basuki untuk kasus korupsi yang melibatkan Arif Rupawan, bos mafia. Gara-gara liputan media, Tiar menjadi terkenal dan membuatnya menjadi sasaran ancaman pembunuhan dari Arif yang takut Tiar akan membongkar keterlibatannya.Muncul untuk melindungi Tiar, dua super agent Ari dan Sasha.
Mereka kadang-kadang menghalalkan segala cara, termasuk merekrut resepsionis kantor Tiar yang polos, Aan, cowok Sunda, untuk menjadi mata-mata dengan “menjadi” pacar Tiar. Sialnya, keberadaan Aan sebagai “pacar” Tiar justru ditanggapi serius oleh keluarga besar Tiar, karena Aan bukan orang Batak. Demi menjaga penyamarannya, Aan berusaha mengambil hati keluarga besar Sarigar.

Di sisi lain, Bu Sarigar berusaha menjodohkan Tiar dengan Raymond, pemuda Batak ganteng sempurna supaya Tiar mau “memutuskan hubungan” dengan Aan. Tidak disangka-sangka, dengan kepolosan dan keluguannya, Aan justru betul-betul mengambil hati Tiar. Bahkan, Aan juga berhasil memberi inspirasi ke Bu Sarigar untuk berani tampil meraih cita-citanya, menjadi seorang stand up comedian.

Masalah muncul saat ibu Aan, Bu Euis, tahu juga mengenai hubungan Aan dan Tiar. Bu Euis yang mencoba berbesar hati anaknya menikah bukan dengan orang Sunda, shock saat berhadapan dengan keluarga Sarigar. Apalagi Bu Sarigar juga memanfaatkan kepanikan Bu Euis. Ia menakut-nakuti Aan agar membatalkan rencana untuk melamar.

Produser         : Gope T Samtani
Sutradara        : Monty  Tiwa
Penulis            : Cassandra Massardi
Pemeran          : Arie Kriting, Sacha Stevenson, Reza Nangin, Acha Septriasa, Cok Simbara,                      Mak Gondut, Wieke Widowati
Tanggal edar   : Wednesday, 15 July 2015


 
MURSALA

Sinopsis
Anggiat Simbolon (Rio Dewanto) merantau dari kampungnya Sorkam Tapantiur Tengah ke Jakarta. Dia sukses menjadi pengacara dan dibanggakan orangtua, namun belum sempurna karena ibunya mengharapkan Anggiat menikah dengan pariban-nya (saudara sepupu).Hal itu tidak mudah, karena di Jakarta Anggiat telah memilih wanita batak lain yang dicintainya yakni Clarissa Saragih (Anna Sinaga), seorang presenter televisi. Persoalan muncul karena marga mereka berdua masuk dalam larangan adat. Mereka tidak mungkin menikah, kecuali keluar dari marganya masing-masing. (Konon, ada 70 marga berbeda yang tidak boleh
saling nikah).Di tengah kegalauan, Anggiat bertemu kembali dengan Taruli Sinaga, pariban yang ternyata teman masa kecilnya di Pulau Mursala. Uli, pecinta alam biota laut ini, mengagumi Anggiat
sejak kecil.

Sutradara        : Viva Westi
Penulis             : Viva Westi, Tubagus Deddy
Pemeran          : Rio Dewanto, Anna Sinaga, Titi Handayani Rajobintang
Tanggal edar    :  Thursday, 18 April 2013
Bahasa utama  :  Indonesia
Bahasa lainnya : Batak, Minang, Inggeris




DEMI UCOK

Sinopsis
Gloria Sinaga atau Glo (Geraldine Sianturi) tidak ingin jadi seperti ibunya:  nikah, melupakan impiannya,dan hidup rutin selamanya. Ibunya, Mak Gondut, divonis sakit dan umurnya tinggal setahun. Di sisa waktunya, Mak Gondut bertekad mencari "Ucok", sosok Batak idaman buat Glo.Glo bermimpi jadi sutradara terkenal. Glo pernah membuat film pertama dan wanita ini bertekad bahwa film keduanya harus lebih sukses.
Namun, mimpi Glo bukanlah mimpi yang mudah untuk diwujudkan. Glo harus menerima kenyataan susahnya mencari orang yang mau menjadi produser dan investornya. Ditambah lagi ada keinginan Mak Gondut, agar Glo segera menikah dengan pria Batak. Sebagai wanita Batak, Mak Gondut, percaya bahwa kesuksesan seorang wanita Batak diukur dari keberhasilannya berumahtangga.Glo menolak ide ibundanya tersebut. Di sisi lain, Mak Gondut menawarkan jalan keluar pendanaan filmnya. Konflik berkembang dan kemudian melibatkan banyak pihak, termasuk teman-teman  Glo, Nikki (Sairah Jihan) dan Acun (Sunny Soon).

Produser       :  Sammaria Simanjuntak
Sutradara      : Sammaria Simanjuntak
Penulis           : Sammaria Simanjuntak
Pemeran        : Geraldine Sianturi, Lina Marpaung
Tanggal edar  :  Thursday, 03 January 2013



   Source : http://filmindonesia.or.id
                                                                                      











MAHALNYA MENIKAHI WANITA BATAK

Kenapa dikatakan mahal...? Hal yang paling mencolok ialah adanya suatu prosesi dalam adat yang disebut dengan sinamot Apa itu Sinamot? Sinamot  adalah istilah pemberian mahar dari pihak keluarga pria kepada keluarga mempelai wanitanya. Pemberian sinamot  yang biasanya dalam bentuk uang ini adalah simbol bahwa pihak perempuan menyetujui anak perempuannya dipinang oleh sang calon mempelai lelaki.
Pemberian sinamot sendiri dalam suku batak (batak toba khususnya) ditandai dengan pertemuan antara kedua belah pihak keluarga yang dikenal dengan kegiatan martupol (tunangan). Dalam sesi ini biasanya terjadi tawar menawar antara keluarga pria terhadap tawaran yang diajukan keluarga wanita (ataupun sebaliknya). Sebagian orang yang belum mengenal adat pernikahan suku batak pastinya menyangka bahwa terjadi proses jual beli karena adanya sesi sinamot  ini sendiri, tapi tidak lah bermakna demikian.

Pandangan saya leluhur terdahulu terpikir untuk mengadakan sesi ini dalam proses pernikahan adalah sebagai simbol bahwa martabat wanita dalam suku batak sangat lah dihargai. Tidak sembarang untuk bisa meminang wanita dari suku kami. Begitu banyak tahapan yang harus dilalui sampai dikatakan syah sebuah pernikahan dalam sisi adat maupun agama. Kalau saya pikir sih meski sering memberatkan pihak pria tapi dampak positif bisa dirasakan pasangan yang menikah ini. Rangkaian adat yang ribet ini lah nanti yang membuat
pasangan untuk berfikir lagi jika mau bercerai. Banyak orang yang dilibatkan, dan memerlukan waktu yang tak sebentar juga untuk mempersiapkannya, tentunya menjadi pertimbangan lebih bagi pasangan yang hendak bercerai. Selain itu serangkaian adat yang banyak ini meiliki tujuannya sendiri yaitu bentuk dari penghormatan dan cinta kasih dari kedua orang tua, saudara sekandung, dan keluarga dekat, dan masyarakat sekitarnya serta mempererat hubungan cinta kasih dan kepedulian kedua orang tua/keluarga,
saudara, kerabat dekat dan masyarakat sekitarnya kepada anaknya yang sangat dicintai. Setelah tahapan marhata sinamot, masuklah ke tahapan-tahapan adat lainnya hingga sampai pada ujung kegiatan yaitu pemberkatan ala agama dan dilanjutan pemberkatan ala adat. Dan tahapan ini juga dibebankan pada pihak pria pembiayaannya. Adakalanya dalam pemberian sinamot  pihak keluarga lelaki sudah memberikan
biaya untuk pesta adatnya sekaligus. Tentu hal ini membutuhkan uang yang tak sedikit untuk bisa melangsungkan pernikahan yang benar dari sisi masyarakatnya.

Bagaimana jika tanpa adat? Dalam suku batak sendiri, sekarang ini banyak yang hanya melangsungkan pemberkatan secara gerejawi saja dulu tanpa adat.Tentunya karena terhalang masalah dana untuk membiayai prosesi adat tadi. Namun hal ini menjadi hutang dimana tetap lah harus terlaksana pernikahan secara adat. Dan selama hal ini belum terjadi ada beberapa larangan dalam masyarakat yang dilarang untuk dilakukan pasangan ini kelak. Misalnya, saat pihak keluarga wanita ada juga yang akan menyelenggarakan acara adat, maka si wanita diperbolehkan hadir namun tidak didampingi suaminya. Hal ini dikarenakan status mereka
dalam adat belum syah sebagai suami istri. Meskipun saat ini sudah terjadi pergeseran nilai dalam menanggapi perkawinan suku batak yang belum melaksanakan adat batak ini , hal ini tetap menjadi buah bibir bagi masyarakat setempat. Hal kompleks yang mesti dilalui dan juga yang menjadi penghambat bagi setiap pasangan yang mau menikah namun belum mempunyai dana cukup sehingga saat menikah usia
sudah dikatakan tidak muda lagi.






                                                                                                Source :  http://iamborjun.blogspot.co.id







Rabu, 16 September 2015

TUAK TAKKASAN

Tuak takkasan,Aren,Nira,Bir panjat adalah beberapa sebutan untuk tuak. Minuman ini merupakan produk eksotik, minuman khas dan kegemaran sebagian besar halak batak terutama yang ada di bona pasogit. Tuak atau pohon aren dalam bahasa latin disebut Arenga pinnata mirip pohon kelapa. Keberadaan tuak atau aren ini kini terasa semakin langka. Pada hal untuk membudidayakan sebatang pohon enau hingga terkategorikan dewasa, butuh waktu selama 10 tahun. Dulu, biasanya tuak atau aren akan tumbuh sendiri di daerah pinggiran desa atau perbatasan huma dan hutan.

Ada beberapa candaan yang sehubungan dengan akibat dari minum tuak.
Segelas tuak penambah darah. 2 gelas, lancar bicara. 3 gelas, mulai tertawa-tawa. 4 gelas, mencari gara-gara. 5 gelas, hati membara. 6 gelas, membuat perkara. 7 gelas, semakin menggila. 8 gelas, membuat sengsara. 9 gelas, masuk penjara dan 10 gelas, masuk neraka.

Banyak orang mempercayai, bahwa pohon aren atau tuak ini ditanam oleh musang atau luak (Paradoxurus hermaproditus). Binatang musang ini lebih dikenal orang sebagai pencuri ayam daripada sebagai binatang pemakan buah aren. Di beberapa daerah di pesisir pulau Jawa musang atau luak ini memanen dengan paksa kopi milik petani. Mencuri, memakan dan menghasilkan kopi luak. Pada daerah yang banyak pohon aren biasanya binatang musang ini akan berkembang karena buah ini sangat digemarinya. Umumnya daging buah aren yang sudah masak dan manis dilahap dan dinikmatinya, sedangkan bijinya dibuang/diberakkan melalui sekressi atau saluran pembuangan di pintu belakang.

Biji yang dibuang inilah yang diyakini dapat berkembang, berkecambah (walau tidak selalu berhasil), dan kemudian tumbuh sebagai pohon aren di daerah terpencil yang menjadi habitat musang bersembunyi. Hal ini dapat terlihat dari pertumbuhan dan penyebaran pohon aren liar itu selalu tidak teratur. Karena musang tidak pernah memilih dan mengatur tempat untuk berak sehingga jarak tanamnya tidak teratur. Hasilnya adalah bahwa kebanyakan aren akan tumbuh di daerah kritis yang tanahnya miring, setengah gundul karena erosi tanah atau penuh alang-alang. Tempat-tempat seperti inilah yang merupakan tempat pelarian musang.

Profil ataupun sosok dari pohon Aren atau tuak itu sebenarnya cukup menyeramkan. Batangnya tinggi, angker, kotor, dengan rambut hitam, bekas pelepah daun yang tumbuh epifit pada batangnya. Pohon ini terkesan angker meskipun banyak segi kegunaan dan manfaat yang di dapatkan dari padanya.

Berdasarkan banyaknya manfaat yang didapat dari tanaman ini, rasanya tidak berlebihan jika tuak juga bisa dikategorikan sebagai pohon yang multi guna. Patinya diolah di pabrik hingga menghasilkan bihun. Selain itu juga bisa diolah menjadi gula aren, sementara buahnya dapat dijadikan kolang kaling. Dengan penanganan proses pasca panen, kolang kaling ini juga bisa berpeluang menembus pasar ekspor jika diolah dan dikemas dalam bentuk kalengan. Pangkal pelepah daun yang sudah cukup tua bisa dianyam untuk berbagai produk kerajinan yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Sapunya sebagai ijuk, tali tambang dan sikat.

Konon, katanya dulu ketika masih sulit mendapatkan korek api, kawul (gumpalan seperti kapas yang terdapat di tengah-tengah pangkal pelepah daun) digunakan sebagai penyulut api. Daunnya bisa dimanfaatkan sebagai atap. Tuak yang diminum setelah melalui proses permentasi, berasal dari tangkai tandan bunga jantan penghasil nira. Bila diproses lebih lanjut, bisa juga sebagai penghasil cuka. Dengan kegunaan pohon aren atau tuak yang multi guna ini rasanya budidaya tanaman ini perlu digalakkan (Bukan merupakan ajakan untuk menggalakkan minum tuak, agar orang batak yang doyan minum tuak bisa lebih galak. Awas Batak Galak !) Dan yang tidak kalah pentingnya ialah tuak takkasan seperti di awal tulisan ini bisa membuat teler hingga lupa daratan.

Kegunaan pohon aren yang begitu banyak tersebut perlu diimbangi dengan usaha untuk melestarikannya. Tanaman ini cukup berpotensi dan mempunyai prospek yang cemerlang jika teknik budidaya serta persayaratan agronomis lainnya betul-betul diperhitungkan. Musang yang dianggap berperan dalam hal penyebaran biji aren, ternyata sekarang sudah mulai langka. Diburu dan dimusnahkan karena dianggap sebagai hama yang memangsa ayam milik petani. Pada hal keseimbangan ekosistem merupakan bagian dari pemusnahan musuh alami. Peran ilmu dan teknologi dituntut di sini. Musang tidak boleh disetarakan menjadi petugas pertanian yang mengupayakan pembibitan.

Banyak faktor yang menjadi kunci keberhasilan dalam budi daya tanaman ini. Selain pembibitan yang memenuhi persyaratan, perawatan yang teratur juga memegang peranan. Hal penting lainnya, di samping pengambilan hasil (seperti dalam ?maragat?) perlu penanganan yang bijaksana sehingga pohon dapat berproduksi optimal.

Banyak hal yang menjadi halungunon (kesedihan, miris) sehingga mengakibatkan pohon aren menjadi langka. Karena untuk dapat tetap survival, komoditi ini dihadapkan pada beberapa masalah yang krusial. Di samping berkurangnya populasi musang yang sekaligus berperan sebagai petugas pembibitan dalam perbanyakan dan penyebaran tanaman, ribuan pohon-pohon aren akan senantiasa ditebas untuk melayani pabrik bihun yang diolah dari batangnya. Ditambah lagi penebangan pohon untuk tujuan sebagai bahan kayu bangunan, talang air, penyangga genting rumah, tangkai kapak, tangkai cangkul dan lain sebagainya.

Akhir dari halungunon biasanya adalah hajagaron (kebahagiaan) dalam hal ini mungkin akan dapat terlihat jika pihak berkompeten dan institusi yang ada di Kabupaten Toba Samosir ini memberi perhatian terutama untuk kepentingan budi daya. Sebab bila ditilik dan dikaji ulang akan manfaat besar yang terkandung dari pohon ini, dikaitkan dengan permintaan pasar untuk ekspor ijuk (bahan untuk jok mobil pabrik Mercedes), gula enau, dan buah kolang-kaling kemasan kaleng serta serat optik-nya yang sangat berguna, sepantasnyalah pohon ini dijadikan primadonna, tidak sebatas pohon “na marbegu” untuk sebutan tuak atau nira.
 

sumber :http://tanobatak.wordpress.com/2007/08/10/tuak-takkasan/

BATAK TEMPO DOE LOE (VIDEO)

Video tentang suku batak jaman dahulu yang kali ini di deskripsikan dalam bentuk gambar yang masih hitam putih. Video ini mencoba menggambarkan tentang situasi  dan kebiasaan suku batak pada jaman dahulu.
Untuk selengkapnya silahkan melihat video ini, semoga bisa menambah wawasan anda tentang keberadaan suku batak pada masa sebelumnya.




KAMUS BATAK TOBA

https://drive.google.com/file/d/0B72pjPliGEWvSDlvVjMzMldXQWc/view?usp=sharing

Sabtu, 12 September 2015

BATU PERSIDANGAN

Di Pulau Samosir, Sumatera Utara, wisatawan bisa mendengar kisah orang Batak makan orang. Jangan menduga macam-macam dulu. Hal itu berawal dari cerita tentang Batu Parsidangan untuk menghukum orang-orang jahat.Bukan hanya keindahan alam yang ditawarkan Pulau Samosir, Sumatera Utara untuk Anda. Tetapi juga sumber pengetahuan akan sejarah Batak masih sangat kental di sana.Anda menyukai wisata sejarah, artefak kuno, dan semacamnya? Kalau begitu mungkin Anda pernah mendengar istilah orang Batak makan orang. Istilah tersebut bisa jadi bukan hanya sekadar istilah belaka, setelah Anda
mengunjungi Batu Parsidangan yang terletak di Pulau Samosir.

Begitu menginjakkan kaki di areal wisata Batu Parsidangan, Desa Siallagan, Pulau Samosir, Sumut Anda akan langsung disambut dengan ramah oleh warga setempat. Mereka juga merupakan penutur sejarah Batu
Parsidangan.Konon, pada zaman Raja Siallagan masih memeluk kepercayaannya, raja menerapkan
hukuman yang sangat keji untuk mengadili penjahat atau pelanggar adat setempat, seperti pencuri, pembunuh, pemerkosa, atau lawan perang. Untuk menentukan hukuman, Raja Siallagan beserta permaisuri dan tetua adat mengadakan rapat di tengah perkampungan.Letaknya berada di bawah pohon suci
Hariara. Di mana terdapat kursi-kursi yang terbuat dari batu dan melingkari meja batu.
Tempat itulah yang kini dinamai Batu Parsidangan.Rapat tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menentukan hukuman apa yang tepat untuk terdakwa. Menggunakan kalender adat Batak, Raja Siallagan bersama tetua adat menentukan waktu rapat dan juga waktu untuk mengadili terdakwa.
Apabila terbukti melanggar dan terdakwa tersebut harus dihukum pancung, maka terdakwa dibawa ke rangkaian Batu Parsidangan kedua. Tempat itu ada di belakang rangkaian pertama. Rangkaian batu
pertama dan kedua tidak begitu berbeda. Hanya saja, terdapat batu panjang cekung tempat untuk memancung terdakwa.Tata cara hukuman pancungnya pun tidak asal tebas lalu selesai. Tapi, masih harus
melewati berbagai macam proses.Penutur sejarah mengatakan pertama-tama, terdakwa ditutup matanya dan tangannya diikat menggunakan kain ulos. Kemudian terdakwa direbahkan pada sebuah batu datar
yang cukup tinggi. Selanjutnya, tubuhnya akan disayat-sayat untuk menguji ilmu kebal yang dimilikinya.
 berkali-kali hingga kekebalannya menghilang.

Prosesi selanjutnya adalah terdakwa dibawa ke batu cekung dengan asumsi bahwa ilmu kekebalan yang dimilikinya telah sepenuhnya hilang. Dalam posisi siap untuk dipancung, hadir algojo yang harus memancungnya hanya dengan sekali tebas.
Algojo tersebut akan berteriak "Horas!
Horas! Horas!" Lalu ia menebaskan pedangnya ke leher terdakwa hingga kepalanya terelepas dari badannya.Masih belum ngeri? Masih ada prosesi selanjutnya, yaitu dibelahnya badan terdakwa!

Pada proses pemancungan, rupanya telah disediakan cawan di bawah leher terdakwa untuk menampung darah segar yang mengucur dari lehernya. Setelah dirasa cukup, tubuh tanpa kepala terdakwa tersebut lalu akan direbahkan lagi di batu datar tempat pertama ia disayat-sayat.Setelah direbahkan, algojo kemudian akan membelah tubuh tanpa kepala itu secara vertikal. Diambilnya jantung dan hati, serta dagingnya, kemudian dipotong-potong kecil dan dimasukkan ke dalam cawan yang berisi penuh darah terdakwa.
Konon menurut cerita, cawan yang berisi darah segar, potongan daging, hati dan jantung itu akan diberikan kepada seluruh orang yang menonton pengadilan berdarah itu untuk dimakan. Demikian kisah yang
diyakini, tapi jangan salah paham dulu dan memandang sebelah mata.

Menurut kepercayaan yang ada saat itu, apabila orang memakan daging, hati, jantung, dan darah terdakwa yang dipercaya memiliki ilmu tinggi konon orang yang memakannya akan mendapatkan ilmu yang lebih
tinggi. Setelahnya, bagian tubuh yang tersisa akan dibuang ke Danau Toba dan kepalanya dibuang ke dalam hutan yang jauh.Istilah orang Batak makan orang bisa jadi muncul karena sejarah Batu Parsidangan
tersebut. Kalau Anda merasa tertantang untuk mengunjungi situs sejarah ini, datanglah ke Batu Parsidangan di Pulau Samosir.Apabila tidak berdarah, maka raja akan mengambil kekuatan terdakwa dengan tongkat sakti. Lalu akan disayat-sayat lagi tubuh terdakwa itu. Apabila masih kebal maka prosesi tersebut akan dilakukan






                                                                                                                 Sumber : travel.detik.com

Kamis, 10 September 2015

LAWAK GURU BAHASA INDONESIA


Pada hari senin tahun ini bulan ini di salah satu SD kelas 6 di pulau samosir.....ibu guru sdh marah dan emosi saat kelas 6 sedang belajar bahasa indonesia...!!, dia tidak dapat mengendalikan emosinya lagi melihat anak-anak didiknya yang dengan spontan menjawab apa adanya sesuai dengan yang mereka ketahui.
Beginilah percakapan antara GURU dan muridnya didalam satu kelas.
GURU : Baluhap...!! coba kau buat KALIMAT dari kata MELAMUN...!!
BALUHAP : Pulang sekolah kami makan harimonting yang sdh MALAMUN,,,,
GURU : Babani amam ma longor.....!! coba kau Tiur buat kalimat dari kata TIGA...!!
TIUR : Setiap pagi mamak kami pergi MARTIGA-TIGA di onan baru...!!
GURU : Amangoiii amang longor nai.....coba kau Nurmince buat dulu kalimat dari kata PEDOMAN....kau kan juara kelas,,!!!
NURMINCE : Baik bu guru.... Oppung kami sudah tiga malam tiga hari sakit menseret, jadi hanya bisa tidur-tiduran di PODOMAN....!!
GURU : Bursik ma ho Nurmince longor pesong......!! Eqeqeqeqeqeqeqeqek pittor lau bu guru i tu dokter alani nga naik tensi na.
Bah... nunga gabe repot murid-murid na na laho mangabing guru na pingsan i.. on ma tahe guru na paremosi.







 Sumber :http://humorlawakbatak.blogspot.com/






DAFTAR ARTIKEL WBC