WORLD BATAK COMMUNITY

*Horas Jala Gabe ma Dihita Saluhutna *Horas Tondi Mandingin Pir ma Tondi Matogu,Sayur Matua Bulung *Horas Banta Haganupan,Habonaran do Bona *Majuah-juah Kita Krina *Njuah-juah Mo Banta Karina*

Minggu, 18 Oktober 2015

MONAS : KARYA ARSITEKTUR ORANG BATAK

Tak banyak yang mengenal nama Frederich Silaban dibanding orang-orang Batak terkenal lainnya. Frederich Silaban yang lahir pada tanggal 12 Desember 1912 disebuah Desa terpencil dibagian utara Provinsi Sumatera Utara, tepatnya didesa Bonan Dolok, Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Husudutan (Humbahas) Sumatera Utara sekarang. Frederich Silaban adalah seorang arsitek otodidak  seperti arsitek Pembangunan Mesjid Istiqlal, Mesjid terbesar di Asia Tenggara, dan terkenal sampai kemanca Negara.

Berawal dari mengikuti Sayembara Desain arsitektur Mesjid Istiqlal Jakarta pada Tahun 1954. Dimana dalam sayembara itu ketua Dewan Jurinya Adalah Ir.Soekarno yang juga Presiden pertama Republik Indonesia. Dengan penuh percaya diri Frederich Silaban, turut sebagai peserta dengan mengirimkan desain arsitektur Mesjid Istiqlal Jakarta. Dari sekian ratus peserta yang mengikuti sayembara itu, tiga puluh peserta dinyatakan lolos untuk dilakukan penilaiaan atas karyanya termasuk desain arsitektur masjid Istiqlal milik Frederich Silaban.

Setelah dilakukan penilaian oleh dewan juri yang terdiri dari Ir. Soekarno, Prof.Ir. Rooseno, Ir.H.Juanda,
Prof.Ir.Suwardi Hamka, H.Abubakkar Aceh dan Oemar Husein Amin, desain arsitektur Menjid Istiqlal karya Frederich Silaban terpilih sebagai karya desain arsitektur Istiqlal terbaik pertama. Dan Qubah Menjid Istiqlal telah diakui oleh Universitas damastadi jerman sebagi hak cipta Frederich Silaban, yang disebut dengan Silaban Dom (Qubah Silaban).

Dari keberhasilan Silaban dalam rancang bangun Mesjid Istiqlal yang tersohor itu, menjadikan frederich silaban menjad seorang arsitek kesayanagan Presiden Soekarno. Dari sinilah Silaban yang hanya tamatan Koningen Wilhelmina School) sekolah setingkat STM (Sekolah Tehknik Menengah) pada tahun 1931 melangkahkan kakinya dengan pasti didunia arsitektur Nasional dan internasional.Setelah Mesjid Istiqlal, banyak karya karya arsitektur Frederich Silaban yang diakui oleh para arsitek dalam dan luar negeri.

Beberapa karya arsitek  Frederich Silaban adalah :
* Seperti rancang bangun Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Bogor,
* Kantor Dinas Perikanan Bogor,
* Rumah Dinas Walikota Bogor, Bank Indonesia Jalan Thamrin Jakarta,
* Gedung BLLD Bank Indonesia jalan Kebun Sirih Jakarta,
* Gedung BNI 46 jakarta, Flat BLLD, Bang Indonesia Jalan Budi Kemuliaan Jakarta,
* Gedung BNI 46 Surabaya
* Gedung Bank Indonesia di Surabaya, Markas Besar Angkatan Udara di Pancoran Jakarta,
* Gedung Pola Jakarta, Hotel
* Banteng yang kemudian menjadi hotel Borobudur,
* Gedung Universitan HKBP Nomensen Medan.
* Monumen Nasional (Monas),
* Menumen Nasional Pembebasan Irian Barat lapangan Banteng Jakarta,
* Tugu Selamat Datang Bundaran Hotel Indonesia Jakarta,
* Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta,
* Makam Raden Saleh Bondongan Bogor.
* Dan Rancang Bangun Cetak Biru Komplek Gelora Bungkarno Jakarta.

Walaupun Frederich Silaban banyak melahirkan karya karya menumental yang tetap abadi sepanjang abad, Namun tidak membuat dirinya menjadi terkenal malah dikampung halamannya sendiri. Alm Frederich Silaban yang wafat pada tanggal 14 Mei tahun 1984 tidak begitu dikenal, sementara nama besarnya didunia arsitektur sangat terkenal didalam dan diluar negeri.

                        Sumber : http://www.kompasiana.com/wisnuandangjaya/ternyata-orang-batak-itu-hebat

LEGENDA DANAU SI LOSUNG DAN DANAU SI PINGGAN

Pada Zaman dahulu di Tapanuli Utara terdapat pasangan suami istri yang memiliki 2 orang anak laki-laki,
Anak yang sulung bernama Datu Dalu dan yang Bungsu bernama Sangmaima. Ayah mereka merupakan Orang yang ahli pengobatan dan ahli bela diri atau silat,sang syah memiliki keinginan agar ke 2 putra tersebut mewariskan keahlian yang dimilki sang ayah. Sang ayah mengajarkan ke ahliannya tersebut kepada ke 2 putra tersebut,hingga akhiranya ke 2 anaknya tersebut tubuh menjadi pemuda yang sangat gagah dan pintar mengobati segala macam penyakit dan mereka sangat terkenal akan hal itu di masyarakat sekitar kampung mereka.

Sampai pada Akhirnya Orang Tua dari 2 Anak tersebut pergi ke Hutan untuk mencari Tumbuh-tumbuhan untuk keperluan Pengobatan,Hari sudah mulai Gelap tapi Pasangan tersebut Tidak kunjung keluar dari Hutan,Akhirnya Datu Dalu dan Adiknya memutuskan untuk Pergi mencari Sang Ayah dan Ibu Mereka menelusuri Semak Belukarnya Hutan.Alangkah Terkejutnya 2 Anak tersebut ketika melihat Orang Tuannya telah Tewas di Terkam Harimau di Tengah Hutan.

Akhirnya dengan Perasaan yang sangat Sedih ke 2 Kakak Adik tersebut membawa Mayat Orang Tua Mereka dibawa ke Rumah untuk di Kuburkan,
Setelah Acara Penguburan,Tibahlah Akhirnya mereka harus membagi Harta yang di Tinggalkan Orang Tua Mereka,Pada saat itu juga Kakak Adik tersebut baru Menyadari bahwa Orang Tua Mereka tidak meninggalkan Harta Benda atau Tanah untuk di Wariskan hanya ada Sebuah ''Tombak Pusaka'' .
Dan menurut Adat yang berkembang pada saat itu,Jika ke 2 Orang Tua telah Meninggal,maka Tombak Pusaka jatuh ke Tangan Anak Sulung dan secara Langsung Tombak tersebut diberikan ke pada si Datu Dalu sebagai Anak Sulung,

Pada suatu Hari,Sangmaima Ingin meminjam Tombak tersebut pada Sang Kakak untuk Berburu Babi di Hutan yang sangat Semak Belukar tersebut.

Sangmaima : Kak,Bolehkah Saya meminjam Tombak Pusaka..?
Datu Dalu   : Untuk keperluan Apa Dik...?
Sangmaima : Saya Ingin Berburu Babi di Hutan Kak,
Datu Dalu   : Baiklah,Tombak ini Saya Pinjamkan padaMu Dik,Tolong di Jaga jangan sampai Hilang...!!!
Sangmaima : Terima Kasih Kak,Saya akan Menjaga dan Merawat Pusaka ini dengan Baik.

Akhirnya Sangmaima pergi ke Hutan setelah Meminjam Tongak Pusaka tersebut kepada Sang Kakak,
Ketika sedang ebrada di Hutan Sangmaima melihat ada Babi yang sedang Berjalan di Depannya,Langsung saja Tanpa Pikir Panjang lagi Dilemparkannya Tomba tersebut ke Arah Babi yang sedang melintas,Breakkkk....!!! Tombak tersebut pun Tepat mengenai Lambung seeokor Babi tersebut (posisi Tombak masih menempel di bagian tubuh Babi),Sangmaima pun Senang bukan kepala melihat Hal itu,Dia pikir pasti Babi tersebut akan Roboh (jatuh),Tapi Apa yang terjadi...??? seekor Babi Hutan tersebut masih sanggup Lari dan pergi ke Semak-semak.

Sangmaima mulai Ketakutan,Takut kalau sampai Tombak tersebut Hilang di Bawa oleh Babi yang Lari tersebut,Sangmaima pun berusaha mencari Babi yang berhasil Lari tersebut ke dalam Semak Belukar Hutan,Tapi Sayang Babi tersebut Tidak di Temukan,

Akhirnya Sangmaima kembali ke Rumah dan memberitahu Kakaknya bahwa Tomba Pusaka tersebut telah Hilang di bawa kabur oleh Seekor Babi.

Sangmaima : Kakak,Maaf....!!!Tombak Pusaka telah Hilang di bawa Kabur seekor Babi ke dalam Semak Belukar Hutan dan Saya tidak Berhasil menemukan Babi tersebut...!!!
Datu Dalu  : Saya Tidak ingin Tahu,Kamu harus menemukan Babi tersebut dan mengembalikan Tombak Pusaka Peninggalan Ora Tua Kita padaKu...!!!
Sangmaima : Baiklah Kak,Saya akan mencari Babi tersebut dan mengembalikan Tombak Pusakak kepada Kakak.
Datu Dalu  : Sudah jangan banyak bicara,Cepat Cari Babi itu...!!!

Saat itu juga Sangamaima kembali ke Hutan untuk mencari Babi tersebut,Iapun begitu memperhatikan di sekita Hutan tempat Dia menelusi Babi tersebut sambil sesekali memperhatikan Jejak Kaki yang ditinggalkan Babi tersebut,Pada saat Sangmaima terus mencari,Sangmaima menemuka sebuah Labang Besar di hadapannya mirip seperti Gua,dengan Rasa Penasaran Sangmaima memberanikan Diri untuk memasuki Lubang tersebut berharap menemukan seekor Babi yang telah membawa Lari Tombak Pusang Peninggalan Orang Tuannya,
Alangkah terkejutnya Sangmaima ketika Dia berada di Dalam Lubang Besar tersebut Dia melihat Isatana yang sangat Megah dan Indah,
Rasa Penasaran yang sangat Tinggi terus menghantui Sangmaima,Lalu Sangmaima lebih memberanikan Diri untuk terus menelusuri Lubang Besar tersebut,Lebih terkeutnya lagi Sangmaima ketika Dia melihat ada Seorang Wanita Cantik sedang Tergeletak Merintih Kesakitan di atas Pembaringannya,kemudian Sangmaima Menghampiri Wanita Cantik tersebut,Dan Tampaklah sebuah Mata Tombak menempel di Bagian Tubuh Wanita Cantik tersebut,''Sepertinya Tombak tersebut adalah TombakKu yang Hilang'' kata Sangmaima dalam Hati,Dia pun menyapa Wanita Cantik tersebut.

Sangmaima     : Hai Wanita Cantik,Siapa Kamu...?
Wanita Cantik : Aku Seorang Putri Raja ang Berkuasa di Istana ini...!!!
Sangmaima     : Kenapa Mata Tombak itu berada di TubuhMu...?
Wanita Cantik : Aku adalah Penjelmaan Babi Hutan yang baru saja Kamu Tombak tersebut...!!!
Sangmaima     : Maafkan Aku Putri,Sungguh Aku Tidak tau Hal itu...
Wanita Cantik : Tidak Apa-apa,semua telah Terjadi,saat ini Aku hanya berharap Kamu bisa menyembuhkan Luka yang Aku Derita...!!!
Akhirnya Sangmaima berusaha menyembuhkan Luka yang di Derita Putri Penguasa Istana tersebut berbekal Ilmu yang di Wariska Orang Tuannyya Padanya.
Dengan sangat mudah Sangmaima berhasil menyembuhkan Luka Putri dengan menyabut Mata Tombak yang menempel di Bagian Tubuh Putri Cantik tersebut.
Setelah Putri Sembuh dari Lukanya,Akhrinya Sangmaima Permisi kepada Putri untuk kembali ke Rumah dan mengembalikan Tomak yang Hilang kepada Sang Kakak.

Datu Dalu sangat Senang melihat Tombaknya telah kembali,Akhirnya Sang Kakak membuat Acara Adat Pesat Besar-besaran sebagai Ucapan Syukur bahwa Tombaknya telah kembali.
Hal yang sangat di Sayangkan,Datu Dalu tidak mengundang Adiknya di Pesta tersebut.Sehingga Adiknya memutuska untuk mengadakan Pesat Sendiri di Rumahnya,Pesta tersebut dilakukan secara bersamaan dan dengan Waktu yang sama dengan Pesta yang diadakan di kediaman Kakaknya.
Sangmaima pun membuat Pesta yang lebih Meriah debandingkan dengan Kakaknya sampai Sangmaima mendatangkan Seorang Wanita Cantik yang dihiasi bulu seperti Burung ''Ernga'',tentu saja Hal itu membuat Orang lebih banyak Datang ke pesta yang diadakan Sangmaima.Sementara itu Pesta yang diadakan Sang Kakak sangat Sepih oleh Pengunjung.
Akhirnya Sang Kakak berniat meminjam Wanita Cantik yang berhiaskan seperti Burung Ernga tersebut kepada Adiknya Sangmaima,

Datu Dalu    : AdikKu,Bolehkan Saya Meminjam Wanita Burung Ernga itu...?
Sangmaima  : Tentu saja boleh Kakak,Saya tidak keberatan meminjamkan Hiburan Wanita Burung Ernga ini pada Kakak,Asal Kakak bisa menjaga Wanita Burung Ernga ini Jangan sampai Hilang...!!!
Datu Dalu    : Baiklah AdikKu,Saya akan menjaganya dengan Baik.

Setelah Pesta yang dilakukan Sangmaima selesai,maka Sangmaima Mengantarkan Hiburan Wanita Burung Ernga tersebut kepada Kakaknya Datu Dalu yang Pembicaraan Peminjamannya telah dilakukan,
Setelah selesai mengatarkan Hubiran tersebut,Sangmaima Tidak langsung Pulang,melainkan Menyelinap dan Bersembunyi di Langit-langit Atap Rumah Kakaknya,Sangmaima bermaksud menemui Wanita Burung Ernga tersebut dan membicarakan Hal secara sembunyi-sembunyi,Sangmaima pun berhasil melakuan Hal itu.

Sangmaima                : Hai Wanita Burung Ernga,,,???Pagi-pagi sekali Kamu harus Pergi dari sini (rumahkakaknya) Tanpa sepengatuhan KakakKu...!!!???Sehingga Kakak mengirah bahwa Kamu telah Hilang.
Wanita Burung Ernga : Baiklah Tuan,Ujar Wanita Burung Ernag tersebut.

Akhirnya Waktunya Tiba,Setelah Pesta yang diadakan di Rumah Datu Dalu selesai berarti Dia harus mengembalikan Hiburan beserta Burung Ernga tersbut kepada Adiknya,
Begitu Terkejutnya Datu Dalu melihat Wanita Burung Ernga tersebut tidak ada di Kamarnya...!!!
Datu Dalu begitu Cemas,karena Tidak berhasil menjaga Wanita Burung Ernga tersebut.
Sampai pada Akhirnya Sangmaima Datang untuk menjemput Hiburan dan Wanita Burung Ernga tersebut.

Sangmaima   : Kak,Saya Datang untuk menjemput Hiburan Saya dan Wanita Burung Ernga.
Datu Dalu     : Maaf AdikKu,Saya telah menghilangkan Wanita Burung Ernga itu,Tiba-tiba saja Dia Hilang dari Kamarnya.
Sangmaima   : Kakak harus menemukan Wanita Burung Ernga tersebut...!!!
Datu Dalu     : Bagamana jika Saya Ganti denag Uang Dik...???
Sangmaima menolak Tawaran yang telah diberikan oleh Kakaknya Datu Dalu,Akhirnya Pertengkaran pun terjadi,Pertengkaran antara Kakak dan Adik itu Pum tidak terelakan lagi,Ke 2 nya saling menyerang dengan jurus-jurus yang sama yang telah di wariskan oleh Orang Tuannya.Sihingga perkelahian itu Tampak seimbang,Tidak ada yang kelihatan Menang.

Datu Dalu kemudian mengambil ''Lesung'' dan di Lemparkan ke arah Adiknya,namun Sangmaima berhasil menghindar sehingga Lesung tersebut melayang tinggi dan terdampar di Kampung Sangmaima,Tempat jatuhnya Lesung tersebut tiba-tiba saja berubah menjadi sebuah Danau dan oleh Masyarakat setempat Danau Tersebut diberi Nama Danau Si Lesung yang dalam bahasa Batak atau Ucapan Bahasa Bataknya Lesung adalah Losung.

Sementara Sangmaima berniat membalas Serangan Datu Dalu,Lalu Sangmaima mengambil Piring dan dilemparkan ke arak Kakaknya Datu Dalu,Kakaknya pun berhasil menghindar dari lemparang Piring tersebut sehingga Piring tersebut jatuh di Kampung Datu Dalu dan akhinya juga Piring tersebut berubah menjadi Danau yang oleh Masyarakat setempat Danau tersebut diberi Nama Danau Si Pinggan yang dalam Bahasa Batak atau Ucapan dalam Bahasa Bataknya Piring adalah Pinggan

Demikian Kisah Awal Terjadinya Danau Si Losung dan Danau Si Pinggan,cerita ini diambil menurut Cerita yang berkembang di Masyarakat Tapanuli.

                                                                  Sumber : berandabatak

Kamis, 15 Oktober 2015

DATU, SIBASO, GURU DAN TUAN

1. DATU
Datu (dukun) adalah seseorang yang mempunyai kemampuan di luar daya normal manusia awam (kemampuan supranatural/paranormal). Dalam struktur masyarakat Batak tradisional, Datu mendapat posisi terhormat karena kompetensinya di bidang membaca dan menulis aksara Batak, dan kemampuan lain seperti pengobatan, ilmu nujum, parhalaan (penanggalan) untuk membaca hari baik dan buruk.  Selain itu seorang Datu memegang fungsi dan peran penting  “sesuai jurusan kualifikasi keilmuaannya” dalam kelompok masyarakat territorial huta, dan berasal dari garis keturunan marga yang menempati huta.  Setiap marga
dalam satu huta minimal mempunyai seorang Datu. Seorang Datu tidak serba menguasai semua bidang-bidang hadatuon (perdukunan), tetapi biasanya terdapat satu keahlian khusus yang menonjol di bidangnya. Misalnya Datu Partaoar, dengan ramuan-ramuannya lebih ahli di bidang obat penyembuh dan penawar racun, Datu Pangatiha Pandang Torus mempunyai kemampuan sebagai peramal, dan Datu Panuju keahliannya untuk mengatur cuaca, seperti mendatangkan hujan atau menangkal hujan.

Fungsi dan peran Datu di dalam masyarakat Batak kuno, sebagai:
*  Pemimpin ritual dan religi Batak.
*  Tabib dengan ramuan tradisional yaitu:       
   - Tambar = obat tradisional dari racikan dedaunan, akar-akar atau batang tanaman (ramuan herbal);
   - Taoar = berupa ramuan dari racikan berbagai tambar dan bahan-bahan lain   yang berkhasiat untuk obat
      penawar racun, guna-guna atau obat penyembuh penyakit.
*  Ahli Nujum, menggunakan parhalaan (kalender Batak), memperkirakan hari baik yang tepat (maniti ari)  untuk melakukan sesuatu ulaon seperti pesta; memasuki rumah baru dan sebagainya. Ia juga dapat melakukan prakiraan (ramalan) berdasarkan gejala-gejala alam dan menggunakan media tertentu.
 *  Penasihat dalam permasalahan hubungan antara anggota masyarakat dalam huta atau antar huta,  membentengi secara magis suatu huta atau dalam perang mempunyai aji-ajian sitorban dolok (ilmu meruntuhkan gunung).

2. SIBASO
Datu umumnya pria, datu perempuan disebut Sibaso.  Sibaso dalam komunitas huta lebih berperan sebagai “dukun persalinan” yang ahli dibidang kebidanan, penyakit wanita dan ramuan-ramuan obat tradisional (tambar). Sibaso perannya tidak sebesar Datu. Pada upacara ritual tertentu Sibaso berfungsi mendampingi Datu (pria) sebagai medium dalam “kesurupan roh.”


3. GURU
Seseorang yang memiliki tingkatan keahlian di atas Datu disebut Guru. Guru adalah gelar kehormatan yang diberikan masyarakatnya karena keunggulannya dan reputasinya yang diakui para datu lainnya. Bahkan datu dari huta lain meminta petunjuk atau berguru kepadanya, sehingga ia merupakan suhu atau mahaguru datu alias “datunya Datu”.

4. TUAN
Raja di huta tanah Batak umumnya memiliki sahala hadatuon, atau kemampuan seperti datu. Seorang Raja yang memegang posisi sebagai pemimpin tertinggi di kelompoknya tetapi juga disegani, dihormati dan diakui sebagai sesepuh oleh pemimpin kelompok lain diluar marga atau hutanya, disebut Tuan (yang terhormat). Tuan tingkatannya lebih tinggi di atas Guru.Sisingamangaraja termasuk yang bergelar Tuan, atau lengkapnya Ompu Tuan Sisingamangaraja. Bandingakan juga dengan Guru Tatea Bulan (putra pertama Si Raja Batak) dan Tuan Sori Mangaraja (cucu Si Raja Batak).


  Sumber : http://haposanbakara.blogspot.co.id




Senin, 12 Oktober 2015

BAGAIMANA ORANG BATAK SUKA/BISA LIHAI BERDEBAT ?

Mengapa Pengacara kondang kebanyakan orang Batak ?
Setiap terjadi kasus hukum yang sangat menarik perhatian masyarakat tentu selalu di dampingi oleh pengacara yang kebanyakan dari Suku Batak, ambil contoh Indra Sahnun Lubis, Bonaran Situmeang , T Mulya Lubis, Adnan Buyung Nasution, Ruhut Sitompul, Hotma Sitompul, Hotman Paris Hutapea dll. Saya terkesan begitu banyaknya orang Batak sangat profesional mungkin memiliki sumberdaya tersendiri.

Bukan hal yang baru lagi kalau saat ini kita melihat begitu banyaknya orang Batak yang bergelut di bidang
professi pengacara. Bagaimana itu bisa? Sebenarnya kalau kita runut ke belakang, itu adalah hal yang
lumrah. Bayangkan, dari dulu nenek moyang orang batak sangat ahli dalam berdebat dengan santun, juga dalam berpantun. Kalau kita mengikuti acara Adat Batak, bisa kita lihat betapa sedang terjadi ‘sengketa’ atau ‘pertempuran’ yang sangat menarik. Tentunya dalam konteks berdebat atau komunikasi adat, orang Batak mengatakan:
Purpar pande dorpi laho padimposhon, sip parmihimihim laho manegai.


Salah satu sisi positif dari orang Batak adalah tegas dalam bersikap. Uniknya lagi dalam masyarakat Batak,
semua adalah Raja. Artinya bila dihubungkan dengan konsep Dalihan Na Tolu, semua dari kita pada posisi
Raja. Sering kita mendengarkan cuplikan kalimat:
 Anak ni raja do hamuna na ro, suang songoni anak ni raja do hami na didapothon muna.

Hal ini membuktikan bahwa  nenek moyang kita dibekali dengan keahlian (anugerah) untuk bertutur kata dan berfikir dengan baik dan sitematis. Dalam kehidupan sehari-hari hal inilah yang membuat Orang Batak itu pantang menyerah, uniknya simak umpasa berikut:

 
Sumber : http://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/sastra-budaya-batak-toba

Rabu, 07 Oktober 2015

ALAT MUSIK TRADISIONAL SUMATERA UTARA

Alat Musik Tradisional dari Sumatera Utara Dan berikut ini daftar Alat musik tradisional dari Sumatera Utara atau lebih tepatnya dari suku Batak.

 1. "Pangora"
Kalo di Jawa kita mengenal alat musik Gong, dengan bentuk yang relatif sama di Sumatera Utara alat musik semacam itu disebut dengan alat musik Pangora. Namun beda daerah beda pula ciri khasnya. Di Sumatera Utara, alat musik pangora ini berbunyi "pok". Hal ini disebabkan karena alat musik pangora ini dipukul dengan menggunakan stik dan bagian pinggiran pangora diredam dengan pegangan tangan. Pangora ini adalah jenis gong yang paling besar dengan diameter sekitar 37 cm dan ketebalan sekitar 6 cm.


2. Gordang.
Di Pulau Jawa kita mengenal alat musik gendang/kendang yang dimainkan dalam kesenian gamelan dsb, nah di Sumatera Utara kita bisa mengenal alat musik yang mirip dengan kendang.
Namanya adalah alat musik Gordang.Gordang (single headed drum) adalah salah satu alat musik Batak Toba, yaitu satu buah gendang yang lebih besar dari taganing yang berperan sebagai pembawa ritem konstan mau pun ritem variable.Alat musik dari Sumatra Utara yang dikenal dengan nama Gordang ini
dibuat dari kayu dan dimainkan dengan cara dipukul.


3.  "Faritia"
Alat musik Sumatera Utara berikutnya adalah Faritia. Alat musik tradisional Sumatera Utara ini mirip sekali dengan gong, terbuat dari logam atau perunggu. Yang membedakan dengan faritia dari gong adalah 
ukurannya lebih kecil dibanding gong pada umumnya yaitu berdiameter antara 20 - 30 cm. Cara memainkannya juga sama seperti gong, yaitu dipukul dan memiliki bunyi yang khas.


 4.  "Gonrang"
Gonrang  (Bahasa Simalungun yang berarti Gendang) ini hampir sama dengan Gordang yaitu alat musik tradisional Sumatera Utara yang mirip dengan gendang. Banyak dijumpai di daerah Kabupaten Simalungun di Sumatera Utara.


5.  "Hapetan"
Alat musik tradisional Hapetan merupakan alat musik tradisional dari Sumatera Utara. Alat musik ini mirip dengan alat musik kecapi, yaitu berdawai dan dimainkan dengan cara dipetik. Hapetan juga disebut Hasapi
atau Kucapi.


6.  "Sarune Bolon"
Sarune Bolon adalah alat musik traidisional dari Sumatera Utara yang terbuat dari kayu, tanduk kerbau dan kayu arung sebagai "ipit ipit" (Double Reed) sebagai sumber suara.., dimainkan dengan cara ditiup.
Cara meniup sarune Bolon adalah dengan cara "marulak hosa" (circular breathing) dimana nafas ditarik tetapi tanpa menghentikan suara sarune tersebut.Alat musik tradisional Sarune BOLON Batak Tobaini dipakai dalam GONDANG SABANGUNAN, Sarune Bolon adalah pembawa melody dan sebagai pembawa lagu
dalam Gondang Batak. Berikut ini video yang bersumber dari facebook tentang Sarune Bolon .


 7.  "Garantung"
Garantung (dibaca garattung) adalah salah satu alat musik Batak Toba, Sumatera Utara yang merupakan pembawa melodi yang terbuat dari kayu dan memiliki lima bilah nada.Klasifikasi instrument ini termasuk ke dalam kelompok xylophone.Selain berperan sebagai pembawa melodi, juga berperan sebagai pembawa
ritem variable pada lagu-lagu tertentu, dimainkan dengan cara mamalu (memukul 5 bilah nada).
Garantung terdiri dari 7 wilahan yang digantungkan di atas sebuah kotak yang sekaligus sebagai resonatornya. Alat musik ini dimainkan dengan menggunakan dua buah stik untuk tangan kiri dan tangankanan. Sementara tangan kiri berfungsi juga sebagai pembawa melodi dan pembawa ritme,
yaitu tangan kiri memukul bagian tangkai garantung dan wilahan sekaligus dalam memainkan sebuah lagu.


8. "Taganing"
Taganing adalah salah satu alat musik Batak Toba, yang terdiri lima buah gendang yang berfungsi sebagai pembawa melodi dan juga sebagai ritem variable dalam beberapa lagu. Klasifikasi instrumen ini termasuk ke dalam kelompok membranophone, dimainkan dengan cara dipukul membrannya dengan menggunakan palupalu (stik).Taganing adalah drum set melodis (drum-chime), yaitu terdiri dari lima buahgendang yang gantungkan dalam sebuah rak. Bentuknya sama dengan gordang, hanyaukurannya bermacam-macam. Yang paling besar adalah gendang paling kanan, dan semakin ke kiri ukurannya semakin kecil.
Nadanya juga demikian, semakin ke kiri semakin tinggi nadanya. Taganing ini dimainkan oleh satu atau 2 orang dengan menggunakan dua buah stik. Dibanding dengan gordang yang relatif konstan, maka taganing adalah melodis.Masuk dalam jenis alat musik membranphone yang berebentuk tabung, yang
merupakan alat pukul atau tabuh. Seperangkat (set) Taganing terdiri 5 buah. Didalam sebuah permainan, posisi Taganing sangat penting. Selain tabuhan Taganing yang berpadu dengan melodi Serune, juga berfungsi
sebagai dirigen yang memberikan aba-aba, dan memberikan pengaruh semangat pada semua musisi yang terlibat.


9. Ole-ole .
Adalah alat musik tiup yang sebenarnya termasuk ke dalam jenis alat musik bersifat solo instrumen. Alat musik ini terbuat dari satu ruas batang padi dan pada pangkal ujung dekat ruasnya dipecah-pecah sedemikian rupa, sehingga pecahan batang ini menjadi alat penggetar udara sebagai penghasil bunyi (multi
lidah/reed).Alat musik ini juga terkadang dibuat lobang nada pada batangnya. Banyak lobang nada tidak beraturan tergantung kepada pembuat dan nada-nada yang ingin dicapai. Hal ini karena alat ini lebih bersifat hiburan pribadi. Pada pangkal ujungnya digulung daun tebu atau daun kelapa sebagai resonatornya, sehingga suara yang dihasilkan lebih keras dan bisa terdengar jauh. Alat musik ini bersifat musiman, yaitu ketika
panen tiba.


  http://www.tradisikita.my.id
sumber : http://www.tradisikita.my.id Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
sumber : http://www.tradisikita.my.id Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
sumber : http://www.tradisikita.my.id Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

SENJATA TRADISIONAL SUMATERA UTARA

Sumatera Utara memiliki bermacam - macam senjata tradisional. Senjata tradisional Sumatera Utara ini dahulu berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri, namun saat ini fungsi tersebut berkembang menjadi
senjata pusaka dan perlengkapan pada upacara adat dan acara kesenian tradisional Sumatera Utara lainnya.

Kali ini serba-tradisional akan membahas  senjata tradisional Sumatera Utara yang dikenal dan masih ada sampai sekarang.

1. Piso Gaja Dompak
Piso Gaja Dompak adalah senjata tradisional Sumatera Utara yang berbentuk pisau yang berfungsi untuk memotong dan menusuk. Senjata Tradisional Sumatera Utara tersebut dikenal Piso Gaja Dompak karena
pada gagang pisau tersebut terdapat ukiran berbentuk gajah.Piso Gaja Dompak dipercaya merupakan pusaka kerjaan Batak dimasa raja Sisingamangaraja I. Sebagai pusaka kerjaan, senjata tradisional
Sumatera Utara ini tidak diperuntukan untuk membunuh, sebagai senjata pusaka Piso Gaja Dompak ini dipercaya memiliki kekuatan supranatural yang akan memberikan kekuatan spiritual kepada pemegangnya.


 2. Tongkat Tunggal Panaluan
Tongkat Tunggal Panaluan ini adalah tongkat sakti yang hanya dimiliki oleh raja batak. Dalam perkembanganya tongkat ini dipegang oleh Ketua adat dan dipergunakan pada saat adanya acara besar, seperti mambukka Huta, acara Horja bius dll. Saat ini tongkat pusaka raja batak ini disimpan di museum Gereja Katolik Kabupaten Samosir.Tongkat Tunggal Panaluan oleh semua sub suku Batak diyakini memiliki
kekuatan gaib untuk: meminta hujan, menahan hujan (manarang udan), menolak bala, Wabah, mengobati penyakit, mencari dan menangkap pencuri, membantu dalam peperangan dan lainnya.


 3.  Hujur Siringis
Hujur siringis adalah senjata tradisional Sumatera Utara berupa tombak yang dipergunakan oleh masyarakat Batak dalam berperang. Hujur Siringis berbentuk tombak kayu yang ujugnya terbuat dari logam yang runcing.


 4.  Piso Silima Sarung
Disebut Piso Silima Sarung karena  didalam 1 sarung  5 buah mata pisau. Di dalam pisau ini berisikan kehidupan manusia, dimana menurut orang batak manusia lahir kedunia ini mempunyai 4 roh, kelima badan (wujud). Maka dalam ilmu meditasi untuk mendekatkan diri kepada Mulajadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Esa) harus lebih dulu menyatukan 4 roh, kelima badan.


 5.  Piso Sitolu Sasarung
Piso Sitolu Sasarung adalah pisau yang memiliki 1 sarung didalamnya terdapat 3 buah mata pisau. Pisau ini melambangkan kehidupan orang batak yang menyatu 3 benua. Benua atas, benua bawah dan benua tonga,
Juga melambangkan agar Debata Natolu, Batara Guru merupakan kebijakan, Batara Sori merupakan keimanan dan kebenaran Batara Bulan merupakan kekuatan tetap menyertai orang batak dalam kehidupan sehari-hari.


 6.  Piso Karo
 Pisau Karo merupakan senjata tradisional Sumatera Utara yang dibuat sekitar Abad 19 dengan dimensi panjang sekitar 31-55 cm. Pegangan pisau ini terbuat dari kayu, rotan dan gading. Sarungnya ditutupi perak dan suasa.


  7.  Piso Gading
Piso Gading berasal dari Toba dibuat sekitar abad ke-19, yang bahannya terbuat dari kayu, rotan, gading dan memiliki panjang keseluruhan sekitar 66 cm sedangkan panjang pisaunya sekitar 48 cm.


8. Piso Sanalenggam
Piso Sanaleggam merupakan senjata tradisional Sumatera Utara yang memiliki Gagang pisau menggambarkan sosok pria yang matanya dihiasi dengan kepala tertunduk. Menggunakan motif yang melilit atau melingkar dileher. Dibawahnya cincin kuningan dibuat dari kawat yang digulung.


 9. Piso Toba
Piso toba merupakan senjata tradisional Sumatera Utara yang terbuat dari kayu, besi, kuningan. Dibuat sekitar abad - 19.


sumber : http://www.tradisikita.my.id

Senin, 05 Oktober 2015

PARDONGANON (PESAHABATAN, FRIENDSHIP)

Arti kata  Friendship dan pardonganon (dalam bahasa batak) diatas adalah sama yaitu persahabatan. Persahabatan bisa merupakan sebuah cermin yang didalamnya saya bisa melihat diri sendiri. Saya menghargai kawan-kawan saya karena mereka dapat menerima diriku dengan segala kekurangan-kelebihanku Sayapun menerima mereka dengan kasih yang sama.
Saya juga tidak sungkan-sungkan menunjukkan perbuatan mereka yang salah. Ada rasa tanggung jawab tertentu dalam persahabatan. Disinilah kawan berfungsi sebagai cermin. Kadang-kadang kawan-kawan sungkan menunjukkan kelemahan sahabat demi menjaga perasaannya. Hal itu tidak baik dipelihara dalam membangun Friendship.

Persahabatan atau friendship adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling
menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa
seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.

Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten:
1. Kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain.
2. Simpati dan empati.
3. Kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran.
4. Saling pengertian.

Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati sanggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong. Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekadar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda.


DAFTAR ARTIKEL WBC