WORLD BATAK COMMUNITY

*Horas Jala Gabe ma Dihita Saluhutna *Horas Tondi Mandingin Pir ma Tondi Matogu,Sayur Matua Bulung *Horas Banta Haganupan,Habonaran do Bona *Majuah-juah Kita Krina *Njuah-juah Mo Banta Karina*

Rabu, 13 Juli 2016

RAJA NAINGGOLAN : SIBATAK DARI BELGIA

Masih ingatkah anda dengan gol cantiknya dari luar kotak pinalty pada pesta perhelatan sepakbola EURO 2016 ketika melawan Wales yang merupakan salah satu gol terbaik di EURO 16 di Perancis yang baru saja usai ?. Salah satu gol jadi penentu juga dia lesakkan ketika bertemu dengan Swedia di penyisihan group yang membuat tim Belgia maju ke babak selanjutnya.Namun saat ini kita bukan saatnya membahas EURO 16, namun sedikit menelisik lebih jauh tentang sisi kehidupan si Batak dari Belgia yang satu ini sampai dia bisa sebehat saat ini.


Berikut bio data singkat Raja Nainggolan :

  • Nama Asli : Radja Nainggolan
  • Tanggal Lahir: 04 Mei 1988
  • Tempat Lahir : Antwerpen, Belgia
  • Tinggi Badan : 175 cm
  • Kewarganegaraan :Belgia
  • Ayah : Marius Nainggolan
  • Ibu : Lizi Bogaerd
  • Saudara : Riana (Saudara kembar)
  • Anak-anak : Aysha Nainggolan (perempuan)
  • Zodiac : Taurus
  • Populer Sejak : Menjadi gelandang klub Cagliari (2010)

Diterlantarkan tak lama setelah ia lahir oleh ayahnya yang asal Indonesia, demikian menurut FourFourTwo, pemain lini tengah Roma itu dibesarkan oleh ibu asal Felmish (penduduk Belgia yang berbahasa Belanda), yang bekerja berjam-jam untuk mengatasi utang yang besar dan lingkungan Antwerp yang sulit di mana mereka tinggal.
“Itu tidak mudah bagi saya,” katanya mengakui. Hal ini menjadi lebih sulit lagi ketika ibunya,
Lizi, meninggal pada tahun 2010, tak lama setelah ia menandatangani kontrak permanen dengan
Cagliari.Namun pada saat itu Nainggolan sudah dikenali oleh seorang agen asal Swiss, Alessandro
Beltrami, ketika ia bermain untuk klub lokal Germinal Beerschot, dan dalam waktu singkat pemain
16 tahun itu sedang dalam perjalanan ke klub Serie B Italia, Piacenza.Meskipun sendirian di negara asing ia bertekad untuk berhasil, dan empat tahun kemudian ia diberi kesempatan untuk menguji dirinya di klub Serie A Cagliari, sebagai pinjaman pada awalnya. Dia langsung cocok di Sardinia, dan menyesuaikan diri dengan tantangan yang tersedia baginya di lapangan.

Pada bulan Januari tahun lalu ia menolak tawaran untuk pindah ke Southampton, Juventus dan
Milan untuk bergabung ke Roma.Selang empat tahun kemudian dia menikahi seorang gadis lokal dan memiliki anak sendiri, sambil terus mekar menjadi gelandang bertahan sekaligus gelandang menyerang.
“Ketika saya berpikir kembali ke tempat saya berasal,” katanya dalam sebuah wawancara dengan
Sportweek awal tahun ini, “Saya adalah seorang anak yang benar-benar miskin, dan saya melalui
banyak kesulitan untuk bisa mendapatkan posisi saya sekarang ini.”

Pencoretan namanya dari skuad Belgia yang pergi ke Piala Dunia musim panas lalu sekarang
terlihat seperti sebuah kesalahan, saat kontribusinya mampu mengubah Roma selama dua tahun
terakhir. “Saya masih paham karena saya seharusnya pantas berada di Brasil,” katanya. Penolakan
itu hanya menambahkan bensin ke dalam api yang mendorong dia semakin hebat setiap hari.
Radja Nainggolan berjanji tak akan pernah melupakan adanya darah Indonesia yang mengalir di
dalam tubuhnya. Meskipun separuh berdarah Belgia, pemain yang merumput bersama Cagliari di Liga
Serie A Italia ini akan tetap mengingat garuda di dadanya.
"Saya tidak akan pernah lupa bahwa saya orang Indonesia. Tak akan pernah,'' kata Radja kepada
Republika Online di Jakarta, ketika dia berkunjung ke indonesia.
Lantas, apa mungkin Radja menetap di Indonesia? Ia pun menjawab apapun bisa terjadi di masa
depan. Pemain berusia 25 tahun ini bahkan mengatakan ingin membuat rakyat Indonesia bangga.
"Yang jelas saat ini saya konsentrasi menjalani kehidupan di Eropa. Saya berusaha untuk membuat
rakyat Indonesia bangga,'' ujar pemain berdarah Batak ini.


Meski sejak kecil ditinggal oleh ayahnya yang asli Batak, Radja memastikan tetap akan
mencantumkan nama Nainggolan alias nama belakang ayahnya pada jersey-nya.
"Meski ayah pergi ketika saya masih kecil, tapi dia tetaplah ayah saya. Itu sesuatu hal yanng
tidak bisa saya ubah. Saya senang bisa mencantumkan nama Nainggolan miliknya di jersey. Saya
bangga dengan hal itu," tutur pesepakbola bergaya cuek ini.
Radja mengaku sangat senang berada di Indonesia. Setelah sekian lama, ia akhirnya bisa
mewujudkan mimpi menjejakkan kaki di kampung halaman ayahnya.

Sumber :
http://gilabola.com/berita-bola/italia/berita-bola-radja-nainggolan-diterlantarkan-ayahnya-sejak-kecil/
http://www.wowkeren.com/seleb/radja_nainggolan/profil.html
http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/freekick/13/06/27/mp0iux-radja-nainggolan-takkan-pe
rnah-lupa-bahwa-saya-orang-indonesia

PARTUTURON NI HALAK BATAK

Jolo tinittip sanggar  Umbahen huru-huruan, Jolo sinungkun marga Asa binoto partuturan.
Kata ini sering diperdengarkan oleh masayarakat Batak dengan tujuan agar mengetahui peran dan kedudukanya dalam sistem kekerabatan yang berlaku di masyarakat Batak.
Kata tersebut bermakna, kita harus terlebih dahulu menyebut marganya sehingga bisa diambil garis hubungan kekerabatan antara kedua belah pihak.


Setelah menyebutkan marganya, maka akan dapat ditentukan panggilan atau sapaan yang semestinya sesuai dengan adat yang berlaku dimasyakata Batak.
Berikut ini ada beberapa tutur sapa yang sering diucapkan oleh masyarakat Batak Toba :

  • Ale-ale = teman akrab, bisa saja berbeda marga
  • Amang Naposo = anak (lk) abang/adik dari hula-hula kita
  • Amang/ damang/ damang parsinuan =ayah, bapak, sapaan umum menghormati kaum laki-laki
  • Amangbao = suami dari adik/ kakak (pr) (eda) suami kita
  • Amangboru = suami kakak atau adik perempuan dari ayah
  • Amangtua mangulaki = kakek ayah
  • Amangtua = abang dari ayah, suami dari kakak ibu, suami dari pariban ayah yang lebih tua
  • Amanguda = adik laki-laki dari ayah, suami dari adik ibu, suami dari pariban ayah yang lebih muda
  • Amanta/ amanta raja = kaum laki-laki yang biasa dipanggil pada sebuah acara adat
  • Ampara = sapaan umum buat yang se-marga, marhaha-maranggi (abang-adik) untuk yang laki-laki
  • Anakboru = perempuan yang masih gadis atau belum menikah
  • Anggi doli = suami dari anggiboru. Adik (lk) sudah kawin.
  • Anggi = adik kita (lk), adik (pr) boru tulang
  • Anggiboru = isteri adik kita yang laki-laki, istri dari adik yang satu marga
  • Angkang boru = isteri abang satu marga
  • Angkang doli = abang, laki-laki yang lebih tua dari kita yang sudah menikah dan satu marga sesuai tarombo / silsilah
  • Angkangboru mangulaki = namboru ayah dari seorang perempuan
  • Bere = semua anak (lk / pr) dari adik/kakak perempuan
  • Bona niari = tulang dari kakek
  • Bonaniari binsar = tulang dari ayah kakek
  • Bonatulang = tulang dari ayah
  • Boru diampuan = keturunan dari namboru ayah
  • Boru = anak kandung perempuan, semua pihak keluarga dari saudara perempuan
  • Borutubu = semua menantu (lk) / isteri dari satu ompung
  • Dahahang (baoa/ boru) = abang kita atau isterinya
  • Dainang = ibu, sebutan kasih sayang anak kepada ibu, digunakan juga oleh ayah kepada anak perempuannya
  • Dakdanak = anak laki-laki atau perempuan yang masih kecil
  • Damang = ayah, bapak, sebutan kasih sayang dari anak kepada ayah, digunakan juga oleh ibu kepada anaknya sendiri
  • Dolidoli = laki-laki yang masih lajang atau belum menikah
  • Dongan sahuta = kekerabatan akrab karena tinggal dalam satu kampung
  • Dongansapadan = dianggap semarga karena diikat oleh janji atau ikrar
  • Dongantubu = abang/ adik satu marga
  • Eda = kakak atau adik ipar antar perempuan, sapaan awal antara sesama wanita
  • Haha = abang laki-laki
  • Hahadoli = sebutan isteri terhadap abang (kandung) suaminya, abang dari urutan marga
  • Hela = suami anak perempuan kita, menantu laki-laki, bisa juga sebutan untuk suami dari anak perempuan kita yang se-marga dan setarap menurut silsilah marga
  • Hula-hula = keluarga abang/adik (lk) dari isteri
  • Ibebere = keluarga anak (lk/pr) dari pihak perempuan
  • Inang simatua = ibu mertua
  • Inangbao = isteri dari adik/ abang (lk) istri kita
  • Inangnaposo = isteri dari amangnaposo
  • Inangtua mangulaki = nenek ayah
  • Inangtua = isteri dari abang ayah, ada juga inangtua marpariban
  • Inanguda = isteri dari adik ayah, ada juga inanguda marpariban
  • Inanta/ inanta soripada = sebutan penghormatan bagi wanita sudah menikah, kaum ibu yang lebih dihormati dalam acara adat
  • Ito, iboto = kakak atau adik perempuan satu marga, sapaan awal dari laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya, panggilan kita kepada anak perempuan dari namboru
  • Lae = tutur sapa anak laki-laki tulang dengan kita (lk) maupun sebaliknya, tutur sapa awal perkenalan antara dua laki-laki, suami dari kakak atau adik kita sendiri (lk), anak laki-laki dari namboru kita (lk)
  • Maen = anak-gadis dari hula-hula kita
  • Namboru = kakak atau adik ayah kita yang sudah menikah maupun belum
  • Nantulang = isteri dari tulang kita, mertua dari adik kita yang perempuan
  • Nini = sebutan untuk anak dari cucu laki-laki
  • Nono = sebutan untuk anak dari cucu perempuan
  • Ompung boru = nenek, orang tua perempuan dari ayah kita
  • Ompung doli = kakek, orang tua laki-laki dari ayah kita
  • Ompungbao = kakek/nenek dari ibu kita, orangtua dari ibu kandung kita
  • Ondok-ondok = cucu dari cucu laki-laki
  • Pahompu = sebutan untuk semua cucu, anak - anak dari semua anak kita
  • Pamarai = abang atau adik dari suhut utama, orang kedua
  • Paramaan = anak (lk) dari hula-hula
  • Pariban = semua anak perempuan dari pihak tulang kita, abang-adik karena isteri juga kakak-beradik, anak perempuan yang sudah menikah dari pariban mertua perempuan
  • Parumaen = mantu perempuan, isteri dari anak
  • Rorobot, tulangrorobot = tulang isteri (bukan narobot)
  • Simatua boru = mertua perempuan, ibu dari istri
  • Simatua doli = mertua laki-laki, ayah/ bapak dari istri
  • Simolohon / simandokhon = iboto, kakak atau adik laki-laki
  • Suhut = pemilik hajatan kelompok orang yang membuat acara adat
  • Tulang = abang atau adik dari ibu, mertua dari adik kita yang laki-laki
  • Tulang naposo = paraman yang sudah menikah
  • Tulang Ni Hela = tulang dari pengantin laki-laki
  • Tunggane boru, inang siadopan, pardijabunami, = isteri
  • Tunggane doli, amang siadopan, amanta jabunami = suami
  • Tunggane = semua abang dan adik (lk) dari isteri kita, semua anak laki-laki dari tulang
Mauliate, semoga berguna bagi anda yang ingin memperluas wawasan tentang sapaan atau panggilan yang lebih "kerennya" desebut dengan PARTUTURON.

Sumber : Browshing tentang partuturon Batak dari internet




DAFTAR ARTIKEL WBC