Asesor Global Geopark Network, United Nations, Education, Scientific and
Cultural Organization (GGN UNESCO) dijadwalkan akan memulai penelitian
di kawasan Danau Toba atau kawasan Geopark Kaldera Toba (GKT).
Penelitian tersebut dalam rangka penilaian GKT untuk diakui sebagai
warisan geologi dunia dengan keragaman geologi, hayati dan budaya yang
masih terjaga.
“Informasi yang kami terima, para Asesor GGN-UNESCO akan memulai
assesment (penilaian) ke lapangan pada Kamis (9/7). Dari Kota Medan
menuju geosite air terjun Sipiso-piso, kemudian mengunjungi Silalahi.
Selanjutnya ke Aek Rangat, Sitio-tio dengan kapal perahu,” kata Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tobasa Ultri Sonlahir Simangunsong di
Balige, Rabu (8/7).
Diterangkan, GGN UNESCO merupakan salah satu organisasi dunia di bawah
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani dan memajukan dunia
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan. Hasil
penelitian yang dilakukan nanti menjadi pedoman untuk menetapkan GKT.
“Kita berharap agar melalui kunjungan singkat dan penilaian para asesor
dapat memberikan masukan bagi perbaikan dan pengembangan GKT untuk
kemudian diterima menjadi anggota GGN UNESCO. Tentu saja hal ini sangat
memberi dampak yang signifikan kepada masyarakat di kawasan Danau Toba.
Tidak saja akan dikenal sebagai taman bumi yang mendunia, namun juga
menjadi sarana promosi yang sangat baik untuk hadirnya wisatawan
nusantara dan mancanegara sesuai konsep geopark yaitu konservasi,
edukasi dan pengembangan ekonomi masyarakat dengan prinsip memuliakan
bumi dan memberi kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya.
Jadwal kunjungan asesor selanjutnya Jumat (10/7) akan melakukan
penelitian di Samosir, mulai dari Aek Rangat ke Sigulati yang merupakan
Pusat Informasi Geopark. Kemudian ke Tuktuk, dilanjutkan ke Batu
Parsidangan Huta Siallagan dan bergerak ke Batu Gantung, bedrock
metalime stone (Parapat).
Selanjutnya, Sabtu (11/7), dari Parapat bergerak ke daerah Tobasa dan
akan melakukan diskusi dan observasi di Museum Batak TB Silalahi Center.
Di sana para asesor akan menikmati atraksi budaya tradisional Batak
yang senantiasa dikonservasi. Seperti manortor martumba, memperkenalkan
aksara dan seni ukir gorga Batak.
“Penelitian di daerah kita sendiri Tobasa, khususnya menyangkut tentang
budaya. Budaya juga merupakan hal penting dalam GKT,” katanya sembari
berpesan agar seluruh masyarakat menyambut baik penetapan GKT.
Sumber : Metro siantar
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa meninggalkan komentar anda disini.