Minggu, 28 Februari 2016

SEKILAS TENTANG TOR-TOR

Sejarah kesenian tari tor tor dari daerah Batak Sumatera Utara memang cukup menggugah semangat untuk dipelajari. Pasalnya tarian ini merupakan salah satu kesenian yang sudah ada sejak ratusan tahun silam. Disinyalir masyarakat Batak telah mengenal jenis tarian ini sejak zaman purba. Untuk mengetahui sejarah tarian tor tor di bawah ini penjelasan tersebut akan kita sampaikan.
Keindahan serta keunikan dari gerakan tor tor menjadi salah satu ciri khas yang terdapat dari tarian
Sumatera Utara tersebut. Lebih jauh tentang gerakan, tarian ini memiliki makna mendalam yang mengkomunikasikan bagi penonton.

Nama tor tor diyakini oleh para seniman berasal dari hentakan kaki para penari yang bersuara “tor” “tor” karena menghentakkan kakinya pada lantai rumah. Sebagaimana yang kita ketahui bersama rumah adat masyarakat Batak merupakan sebuah rumah dengan lantai dasar papan kayu.
Terlepas dari asal usul nama tor tor itu sendiri kemunculan gerak ritmis berirama ini telah dikenal oleh
masyarakat Batak Toba sejak masa pra sejarah. Karena itu pula sebagian orang menyebut bahwa tarian tor tor merupakan sebuah tari purba.

Meskipun tidak ada yang tahu dengan pasti kapan dan siapa pencipta tarian ini namun para seniman sepakat bahwa tarian yang dikenal serta berkembang di daerah Batak  Sumatera Utara ini pada awalnya menjadi sebuah ritual adat dalam berbagai macam acara seperti upacara kematian, kesembuha, dan lain sebagainya. Singkatnya, pada masa silam tarian dari daerah Batak Sumatera Utara ini menjadi sebuah ritual yang disajikan dalam gerakan.
Tarian yang menjadi sebuah ekspresi gerakan estetis serta artistik ini dapat dipertunjukan secara perorangan maupun kelompok dengan diiringi sebuah alat musik yang disebut dengan “gondang". Gondang merupakan salah satu alat musik tradisional yang dikenal oleh masyarakat Batak.

Pada masa kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia tari tor tor sedikit banyak juga mendapatkan pengaruh. Hal ini dapat dilihat dari makana yang terkandung dalam setiap gerakan tarian tersebut.
Dalam perkembangannya tarian yang identik dengan gerakan menolak bala dan menjunjung beringin ini secara signifikan menyebar ke seluruh wilayah Batak Sumatera Utara bahkan saat ini dikenal baik oleh masyarakarat Indonesia secara luas. Selain itu fungsi dari tarian sakral yang dulunya dilakukan sebagai upacara adat oleh orang-orang Batak ini perlahan bergeser mengarah sebagai hiburan baik dalam acara resmi pemeritahan, maupun acara-acara perkawainan.

Demikian sejarah tari tor tor dari daerah Batak Sumatera Utara, mudah-mudahan dapat memperkaya pengetahuan anda tentang  tari-tarian nusantara khusunya tor-tor Batak.

http://www.senitari.com

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa meninggalkan komentar anda disini.

DAFTAR ARTIKEL WBC


'